Kiprah Luis Nani usai Gantung Sepatu: Rambah Politik, Dukung Partai Komunis Portugal
Mantan bintang Manchester United, Luis Nani, pensiun dan mengejutkan publik dengan dukungannya terhadap Partai Komunis Portugal.

Jakarta - Luis Carlos Almeida da Cunha, atau yang lebih dikenal sebagai Luis Nani, telah resmi gantung sepatu di usia 38 tahun. Pemain sayap lincah asal Portugal ini mengakhiri karier profesionalnya yang gemilang setelah membela berbagai klub top Eropa, termasuk Manchester United, dan berkontribusi besar bagi tim nasional Portugal.
Namun, yang mengejutkan banyak orang, setelah pensiun Nani justru menyatakan dukungannya terhadap Partai Komunis Portugal, sebuah keputusan yang tak terduga dari seorang atlet terkenal.
Kabar dukungan Nani terhadap Partai Komunis Portugal pertama kali diunggah oleh akun Football Joe, yang kemudian dikonfirmasi oleh akun Instagram resmi partai tersebut. Foto Nani terpampang jelas di media sosial CDU (Coligacao Democratica Unitaria), koalisi antara Partai Komunis Portugal dan Partai Ekologis Portugal. Dukungan ini tentu saja menjadi perbincangan hangat di dunia olahraga dan politik Portugal.
Keputusan Nani ini semakin menarik mengingat karier sepak bolanya yang cemerlang, namun seringkali berada di bawah bayang-bayang Cristiano Ronaldo. Meskipun demikian, Nani telah menorehkan prestasi membanggakan, baik di level klub maupun internasional, memenangkan berbagai gelar bergengsi bersama Manchester United dan mewakili Portugal di berbagai turnamen besar.
Kini, ia memilih untuk fokus pada pengembangan pemain muda melalui Nani Football Academy dan secara mengejutkan, terjun ke dunia politik dengan mendukung Partai Komunis Portugal.
Karier Cemerlang di Lapangan Hijau

Sebelum memutuskan pensiun, Nani memulai karier profesionalnya di Sporting CP pada tahun 2005. Dua musim kemudian, ia diboyong Manchester United dengan harga fantastis €25.500.000. Delapan musim ia habiskan di Old Trafford, memenangkan empat gelar Liga Premier, satu Liga Champions, satu Piala Dunia Klub, dan beberapa trofi lainnya.
Setelah meninggalkan Manchester United, petualangan Nani berlanjut di berbagai klub Eropa, termasuk kembali ke Sporting CP (pinjaman), Fenerbahçe, Valencia, Lazio (pinjaman), Orlando City, Venezia, Melbourne Victory, dan Adana Demirspor, sebelum akhirnya menutup kariernya di Estrela da Amadora.
Di level internasional, Nani juga menjadi bagian penting dari tim nasional Portugal. Ia telah bermain sebanyak 112 kali dan mencetak 24 gol, mewakili negaranya di Piala Eropa 2008 dan 2012, serta Piala Konfederasi 2017. Kontribusi Nani bagi sepak bola Portugal tak perlu diragukan lagi, meskipun seringkali ia harus berbagi sorotan dengan megabintang Cristiano Ronaldo.
Meskipun kariernya di Manchester United mungkin dianggap kurang bersinar dibandingkan dengan Ronaldo, Nani tetap mencatatkan 230 penampilan dan mencetak 40 gol. Ia menjadi bagian penting dari skuad Setan Merah yang meraih berbagai gelar juara. Setelah meninggalkan Manchester United, Nani melanjutkan kariernya di berbagai klub di Eropa dan Amerika Serikat, menunjukkan dedikasi dan profesionalismenya yang tinggi.
Dukungan untuk Partai Komunis Portugal

CDU, partai yang didukung Nani, merupakan koalisi kiri yang berdiri sejak 1987 dan memiliki lebih dari 48.000 anggota. Partai ini konsisten meraih suara signifikan dalam setiap pemilihan umum di Portugal, rata-rata 6-10 persen sejak 1991 hingga 2019. Logo palu dan arit menjadi simbol partai ini. Dukungan Nani terhadap partai ini tentu saja menjadi sorotan dan menarik perhatian publik.
Keputusan Nani untuk mendukung CDU menunjukkan sisi lain dari kepribadiannya di luar lapangan hijau. Ia memilih untuk menggunakan pengaruhnya untuk terlibat dalam politik dan mendukung ideologi tertentu. Langkah ini menunjukkan komitmennya terhadap perubahan sosial dan politik di Portugal. Meskipun kontroversial bagi sebagian orang, hal ini juga menunjukkan keberanian Nani untuk mengambil sikap dan memperjuangkan keyakinan politiknya.
Setelah pensiun, Nani berencana fokus pada pengembangan pemain muda melalui Nani Football Academy. Kombinasi antara dedikasinya pada sepak bola dan dukungannya terhadap partai politik menunjukkan kepribadian Nani yang kompleks dan beragam.
Luis Nani, sosok yang dikenal sebagai pemain sepak bola berbakat dan pekerja keras, kini menunjukkan sisi lain dari dirinya. Dukungannya terhadap Partai Komunis Portugal menjadi bukti bahwa ia tidak hanya berdedikasi pada olahraga, tetapi juga peduli dengan isu-isu sosial dan politik. Masa pensiunnya tampaknya akan diwarnai dengan aktivitas yang tak kalah menarik dan penuh tantangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar